Menu

01. MENDAYAGUNAKAN SUMBER INFORMASI DENGAN BAIK

Bisa tidaknya diandalkan informasi bergantung pada bagaimana wartawan menjalin hubungan dengan para sumbernya. Walaupun redaksi-redaksi semakin sering dihubungi oleh sumber-sumber yang memiliki sesuatu untuk disampaikan, wartawan janganlah hanya bersandar pada mereka. Jadi, ia harus mampu menggalang sumber dan memperbaharui mereka agar kredibel di mata penonton.

AKSES MENUJU SUMBER

AKSES MENUJU SUMBER

  • Memiliki daftar kontak yang serius:

Kualitas dan luasnya daftar kontak pribadi seorang wartawan menentukan keefisienan dan kredibilitasnya.

  • Mengisi secara teratur daftar narasumber:

Daftar ini, untuk digunakan bersama anggota redaksi lainnya, memungkinkan dipilihnya narasumber yang paling terpercaya atau paling orisinal, pakar yang paling tepat untuk setiap liputan. Diperbaharui secara teratur, berguna untuk memastikan bahwa redaksi tidak selalu mengundang narasumber yang itu-itu saja.

  • Menjalin hubungan yang berkala dengan sumber-sumber institusional:

Lembaga-lembaga, organisasi-organisasi politik, persatuan-persatuan olahraga atau lainnya, selalu berkomunikasi. Tanpa mengesampingkan sumber-sumber institusional ini, wartawan juga harus memiliki informan dan membaca komunike resmi untuk mengetahui keputusan-keputusan strategis yang ada, kemudian menggali informasi ke sumbernya.

  • Menelepon petugas piket pemadam kebakaran dan kepolisian:

Bagi wartawan, ini cara efisien untuk sehari-harinya memperoleh informasi tentang terjadinya peristiwa besar, aneka peristiwa lain, serta demonstrasi.

  • Mengawasi seluruh sumber informasi yang dipublikasikan di surat kabar:

Mengetahui sumber-sumber tersebut dapat memberikan arahan untuk penggarapan berita. Namun, bukan berarti harus dieksploitasi secara otomatis.

  • Menjaga kewaspadaan berkat info-info kilat dari agensi-agensi pers:

Inilah alat pokok agar terhubung secara terus-menerus dengan informasi-informasi mengenai peristiwa lokal, nasional, dan internasional. Kemudian, lihatlah bagaimana kabar tersebut bisa diturunkan sesuai dengan redaksi tempat kita bekerja.

  • Memantau secara terarah situs-situs internet dan jaringan sosial dalam rangka menemukan sumber-sumber informasi baru.

HUBUNGAN DENGAN SUMBER: DARI YANG PALING KURANG TERPERCAYA HINGGA YANG PALING TERPERCAYA

Bukan sang wartawan yang berinisiatif atas informasi tersebut. Ia diminta untuk mengulas suatu peristiwa atau memberitakan suatu informasi: ia pasif. Wartawan meminta informasi-informasi yang dibutuhkannya. Ia berinisiatif atas informasinya: ia aktif.
Sumber yang tersedia bagi wartawan hanya semata wayang. Berisiko besar untuk dilakukannya pengulasan yang bertujuan promosi atau liputan setengah iklan. Risiko terjebak dan melakukan promosi tanpa sadar.
Wartawan telah menguji sejumlah sumber informasi. Risiko dilakukannya liputan bertujuan promosi memang terbatas, tapi tetaplah waspada. Sang wartawan memberikan pertambahan nilai yang lebih besar.

Sepotong informasi harus diuji (dipastikan kebenarannya, dari satu sumber ke sumber lainnya) setidaknya dua kali, baru bisa dianggap informasi terpercaya.